Selasa, 04 Agustus 2015

KONFIGURASI IP ADDRESS DAN MENGHITUNG IP ADDRES

:
1.    Klik Start Menu atau Icon Windows Dan klik Control Panel. Terlihat pada gambar  :


2.    Setelah itu lihat menu Network and Internet lalu klik View network status and task. Terlihat pada gambar  :


3.    Setelah itu klik Change adapter setting. Terlihat pada gambar  :



4.    Setelah itu klik kanan pada Local Area Network lalu pilih properties. Pastikan Network Adapter tidak di disable. Terlihat pada gambar  :



5.    Kemudian klik dua kali pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4). Nah setelah itu pilih Use the following IP Addres dan masukkan IP Address yang anda inginkan sesuai ketentuan jaringan anda seperti, Gatewaynya atau DNSnya. Setelah itu tekan OK.



Konsep Subnetting
 
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

CLASS    OKTET PERTAMA    SUBNET MAS DEFAULT    PRIVATE ADDRESS
A    1-127    255.0.0.0    10.0.0.0-10.255.255.255
B    128-191    255.255.0.0    172.16.0.0-172.31.255.255
C    192-223    255.255.255.0    192.168.0.0-192.168.255.255

Perhitungan Subnetting

Setelah memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask    Nilai CIDR
255.128.0.0    /9
255.192.0.0    /10
255.224.0.0    /11
255.240.0.0    /12
255.248.0.0    /13
255.252.0.0    /14
255.254.0.0    /15
255.255.0.0    /16
255.255.128.0    /17
255.255.192.0    /18
255.255.224.0    /19
    Subnet Mask    Nilai CIDR
255.255.240.0    /20
255.255.248.0    /21
255.255.252.0    /22
255.255.254.0    /23
255.255.255.0    /24
255.255.255.128    /25
255.255.255.192    /26
255.255.255.224    /27
255.255.255.240    /28
255.255.255.248    /29
255.255.255.252    /30

 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1.    Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.    Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3.    Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.    Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet    192.168.1.0    192.168.1.64    192.168.1.128    192.168.1.192
Host Pertama    192.168.1.1    192.168.1.65    192.168.1.129    192.168.1.193
Host Terakhir    192.168.1.62    192.168.1.126    192.168.1.190    192.168.1.254
Broadcast    192.168.1.63    192.168.1.127    192.168.1.191    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask    Nilai CIDR
255.255.255.128    /25
255.255.255.192    /26
255.255.255.224    /27
255.255.255.240    /28
255.255.255.248    /29
255.255.255.252    /30
 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask    Nilai CIDR
255.255.128.0    /17
255.255.192.0    /18
255.255.224.0    /19
255.255.240.0    /20
255.255.248.0    /21
255.255.252.0    /22
255.255.254.0    /23
255.255.255.0    /24
    Subnet Mask    Nilai CIDR
255.255.255.128    /25
255.255.255.192    /26
255.255.255.224    /27
255.255.255.240    /28
255.255.255.248    /29
255.255.255.252    /30

Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1.    Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.    Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
3.    Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.    Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet    172.16.0.0    172.16.64.0    172.16.128.0    172.16.192.0
Host Pertama    172.16.0.1    172.16.64.1    172.16.128.1    172.16.192.1
Host Terakhir    172.16.63.254    172.16.127.254    172.16.191.254    172.16.255.254
Broadcast    172.16.63.255    172.16.127.255    172.16.191.255    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1.    Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2.    Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3.    Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4.    Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet    172.16.0.0    172.16.0.128    172.16.1.0    …    172.16.255.128
Host Pertama    172.16.0.1    172.16.0.129    172.16.1.1    …    172.16.255.129
Host Terakhir    172.16.0.126    172.16.0.254    172.16.1.126    …    172.16.255.254
Broadcast    172.16.0.127    172.16.0.255    172.16.1.127    …    172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1.    Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2.    Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3.    Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4.    Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet    1.    0.0.0
2.    1.0.0        …    1.    254.0.0
2.    255.0.0   
Host Pertama    1.    0.0.1
2.    1.0.1        …    1.    254.0.1
2.    255.0.1   
Host Terakhir    1.    0.255.254
2.    1.255.254        …    1.    254.255.254
2.    255.255.254   
Broadcast    1.    0.255.255
2.    1.255.255        …    1.    254.255.255
2.    255.255.255   
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2



Senin, 03 Agustus 2015

PENGENALAN PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER

Pergertian Jaringan
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain.
Dalam perangkat – perangkat jaringan komputer kita mengenal 2 bagian, yaitu End User Devices yang adalah perangkat yang langsung bersentuhan dengan pengguna, dan Network device yaitu perangkat yang mendukung jaringan itu sendiri. Fungsi utama dari network device adalah untuk mendukung berfungsinya suatu jaringan. Sekarang ini kita akan membahas tentang Network Device.


1. Repeater


Repeater adalah suatu perangkat jaringan yang mampu mengubah sinyal yang lemah menjadi sinyal yang kuat untuk meningkatkan jangkauan jaringan. Semakin jauh jarak pemancar ( source )data dengan penerima ( receiver ), maka kekuatan sinya melemah. Maka disini kita dapat menggunakan repeater sebagai penguat sinyal. Repeater bekerja dilapisan physical pada layer OSI. Repeater biasanya digunakan pada topologi ajringan bus.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan wilayah tabrakan data, sehingga mengurangi performance jaringan.

2. Hub
 Hub juga sama halnya dengan repeater berfungsi sebagai penguat sinyal agar sampai ke tujuan pemancar dimana saat jarak antara oemancar dan penerima berjauhan.. Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan setiap kabel-kabel network ke dalam satu workstation server atau perangkat lain. Hub memiliki banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju. Hub sering juga disebut dengan multi-port repeater, hub sering digunakan pada topologi star. Kekurangannya memperluas wilayah tabrakan sehingga menegurangi performance jaringan.

Hub mendukung half-dupleks mode dimana hanya memiliki satu domain collusion untuk semua port, artinya hanya dapat dikirim atau diterima secara bergantian.

3. Switch

Switch adalah network device yang bekerja dilapisan 2 yaitu data link. Switch memiliki jumlah port yang banyak, disebut juga multi bridge. Kelebihannya switch akan mengurangi ukuran daerah tabrakan data. Sama seperti sebuah bridge, switch dapat mengaturakhir data akan dikirimkan.

4. Router

 Router adalah perangkat jaringan yang mampu melewatkan satu pakey data dari satu network ke network yang lain. Router menggunakan IP address sebagai dasar keputusannya untuk melewat kan sebuah paket data.

Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.

5. Bridege

Disaat muncul kemacetan data pada transmisi maka digunakanlah bridge sebagai alat bantu untuk membuat saluran baru agar data dapat dibagi . berbeda dengan HUB dan repeater , bridge dapat menentukan tujuan akhir dari pengiriman data karena mampu bekerja pada lapisan OSI data link.
Bridge merupakan perangkat jaringan yang lebih cerdas dari pada repeater dan hub. Kekurangan dari bridge adalah tidak bisa memblokir paket broadcast layer 2. Bridge membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan. Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

6. Kabel LAN

Kabel LAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan yang jarak jangkauannya tidak terlalu jauh.

7. Kabel WAN

Kabel WAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan dari suatu tempat ke tempat lain.

8. Modem
Modem merupakan singkatan dari Modulator. Modem digunakan sebagai alat untuk mengubah data dari bentuk sinyal analog atau sebaliknya dari analog ke digital. Modem dihubungkan ke komputer dengan menggunakan sebuah interface. Interface modem terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Plugs
- Soket
- Pin
- Dan, kabel.
- See more at: http://rizkytugaskkpi.blogspot.com/2015/08/pengenalan-perangkat-jaringan-komputer.html#sthash.LY6y6fT2.dpuf
Pergertian Jaringan
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain.
Dalam perangkat – perangkat jaringan komputer kita mengenal 2 bagian, yaitu End User Devices yang adalah perangkat yang langsung bersentuhan dengan pengguna, dan Network device yaitu perangkat yang mendukung jaringan itu sendiri. Fungsi utama dari network device adalah untuk mendukung berfungsinya suatu jaringan. Sekarang ini kita akan membahas tentang Network Device.


1. Repeater


Repeater adalah suatu perangkat jaringan yang mampu mengubah sinyal yang lemah menjadi sinyal yang kuat untuk meningkatkan jangkauan jaringan. Semakin jauh jarak pemancar ( source )data dengan penerima ( receiver ), maka kekuatan sinya melemah. Maka disini kita dapat menggunakan repeater sebagai penguat sinyal. Repeater bekerja dilapisan physical pada layer OSI. Repeater biasanya digunakan pada topologi ajringan bus.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan wilayah tabrakan data, sehingga mengurangi performance jaringan.

2. Hub


Hub juga sama halnya dengan repeater berfungsi sebagai penguat sinyal agar sampai ke tujuan pemancar dimana saat jarak antara oemancar dan penerima berjauhan.. Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan setiap kabel-kabel network ke dalam satu workstation server atau perangkat lain. Hub memiliki banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju. Hub sering juga disebut dengan multi-port repeater, hub sering digunakan pada topologi star. Kekurangannya memperluas wilayah tabrakan sehingga menegurangi performance jaringan.

Hub mendukung half-dupleks mode dimana hanya memiliki satu domain collusion untuk semua port, artinya hanya dapat dikirim atau diterima secara bergantian.

3. Switch

Switch adalah network device yang bekerja dilapisan 2 yaitu data link. Switch memiliki jumlah port yang banyak, disebut juga multi bridge. Kelebihannya switch akan mengurangi ukuran daerah tabrakan data. Sama seperti sebuah bridge, switch dapat mengaturakhir data akan dikirimkan.

4. Router

 
 Router adalah perangkat jaringan yang mampu melewatkan satu pakey data dari satu network ke network yang lain. Router menggunakan IP address sebagai dasar keputusannya untuk melewat kan sebuah paket data.

Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.

5. Bridege
Disaat muncul kemacetan data pada transmisi maka digunakanlah bridge sebagai alat bantu untuk membuat saluran baru agar data dapat dibagi . berbeda dengan HUB dan repeater , bridge dapat menentukan tujuan akhir dari pengiriman data karena mampu bekerja pada lapisan OSI data link.
Bridge merupakan perangkat jaringan yang lebih cerdas dari pada repeater dan hub. Kekurangan dari bridge adalah tidak bisa memblokir paket broadcast layer 2. Bridge membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan. Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

6. Kabel LAN
Kabel LAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan yang jarak jangkauannya tidak terlalu jauh. 

7. Kabel WAN
Kabel WAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan dari suatu tempat ke tempat lain.
8. Modem

Modem merupakan singkatan dari Modulator. Modem digunakan sebagai alat untuk mengubah data dari bentuk sinyal analog atau sebaliknya dari analog ke digital. Modem dihubungkan ke komputer dengan menggunakan sebuah interface. Interface modem terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Plugs
- Soket
- Pin
- Dan, kabel.
- See more at: http://rizkytugaskkpi.blogspot.com/2015/08/pengenalan-perangkat-jaringan-komputer.html#sthash.LY6y6fT2.dpuf
Pergertian Jaringan
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain.
Dalam perangkat – perangkat jaringan komputer kita mengenal 2 bagian, yaitu End User Devices yang adalah perangkat yang langsung bersentuhan dengan pengguna, dan Network device yaitu perangkat yang mendukung jaringan itu sendiri. Fungsi utama dari network device adalah untuk mendukung berfungsinya suatu jaringan. Sekarang ini kita akan membahas tentang Network Device.


1. Repeater


Repeater adalah suatu perangkat jaringan yang mampu mengubah sinyal yang lemah menjadi sinyal yang kuat untuk meningkatkan jangkauan jaringan. Semakin jauh jarak pemancar ( source )data dengan penerima ( receiver ), maka kekuatan sinya melemah. Maka disini kita dapat menggunakan repeater sebagai penguat sinyal. Repeater bekerja dilapisan physical pada layer OSI. Repeater biasanya digunakan pada topologi ajringan bus.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan wilayah tabrakan data, sehingga mengurangi performance jaringan.

2. Hub


Hub juga sama halnya dengan repeater berfungsi sebagai penguat sinyal agar sampai ke tujuan pemancar dimana saat jarak antara oemancar dan penerima berjauhan.. Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan setiap kabel-kabel network ke dalam satu workstation server atau perangkat lain. Hub memiliki banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju. Hub sering juga disebut dengan multi-port repeater, hub sering digunakan pada topologi star. Kekurangannya memperluas wilayah tabrakan sehingga menegurangi performance jaringan.

Hub mendukung half-dupleks mode dimana hanya memiliki satu domain collusion untuk semua port, artinya hanya dapat dikirim atau diterima secara bergantian.

3. Switch

Switch adalah network device yang bekerja dilapisan 2 yaitu data link. Switch memiliki jumlah port yang banyak, disebut juga multi bridge. Kelebihannya switch akan mengurangi ukuran daerah tabrakan data. Sama seperti sebuah bridge, switch dapat mengaturakhir data akan dikirimkan.

4. Router

 
 Router adalah perangkat jaringan yang mampu melewatkan satu pakey data dari satu network ke network yang lain. Router menggunakan IP address sebagai dasar keputusannya untuk melewat kan sebuah paket data.

Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.

5. Bridege
Disaat muncul kemacetan data pada transmisi maka digunakanlah bridge sebagai alat bantu untuk membuat saluran baru agar data dapat dibagi . berbeda dengan HUB dan repeater , bridge dapat menentukan tujuan akhir dari pengiriman data karena mampu bekerja pada lapisan OSI data link.
Bridge merupakan perangkat jaringan yang lebih cerdas dari pada repeater dan hub. Kekurangan dari bridge adalah tidak bisa memblokir paket broadcast layer 2. Bridge membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan. Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

6. Kabel LAN
Kabel LAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan yang jarak jangkauannya tidak terlalu jauh. 

7. Kabel WAN
Kabel WAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan dari suatu tempat ke tempat lain.
8. Modem

Modem merupakan singkatan dari Modulator. Modem digunakan sebagai alat untuk mengubah data dari bentuk sinyal analog atau sebaliknya dari analog ke digital. Modem dihubungkan ke komputer dengan menggunakan sebuah interface. Interface modem terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Plugs
- Soket
- Pin
- Dan, kabel.
- See more at: http://rizkytugaskkpi.blogspot.com/2015/08/pengenalan-perangkat-jaringan-komputer.html#sthash.LY6y6fT2.dpuf
Pergertian Jaringan
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain.
Dalam perangkat – perangkat jaringan komputer kita mengenal 2 bagian, yaitu End User Devices yang adalah perangkat yang langsung bersentuhan dengan pengguna, dan Network device yaitu perangkat yang mendukung jaringan itu sendiri. Fungsi utama dari network device adalah untuk mendukung berfungsinya suatu jaringan. Sekarang ini kita akan membahas tentang Network Device.


1. Repeater


Repeater adalah suatu perangkat jaringan yang mampu mengubah sinyal yang lemah menjadi sinyal yang kuat untuk meningkatkan jangkauan jaringan. Semakin jauh jarak pemancar ( source )data dengan penerima ( receiver ), maka kekuatan sinya melemah. Maka disini kita dapat menggunakan repeater sebagai penguat sinyal. Repeater bekerja dilapisan physical pada layer OSI. Repeater biasanya digunakan pada topologi ajringan bus.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan wilayah tabrakan data, sehingga mengurangi performance jaringan.

2. Hub


Hub juga sama halnya dengan repeater berfungsi sebagai penguat sinyal agar sampai ke tujuan pemancar dimana saat jarak antara oemancar dan penerima berjauhan.. Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan setiap kabel-kabel network ke dalam satu workstation server atau perangkat lain. Hub memiliki banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju. Hub sering juga disebut dengan multi-port repeater, hub sering digunakan pada topologi star. Kekurangannya memperluas wilayah tabrakan sehingga menegurangi performance jaringan.

Hub mendukung half-dupleks mode dimana hanya memiliki satu domain collusion untuk semua port, artinya hanya dapat dikirim atau diterima secara bergantian.

3. Switch

Switch adalah network device yang bekerja dilapisan 2 yaitu data link. Switch memiliki jumlah port yang banyak, disebut juga multi bridge. Kelebihannya switch akan mengurangi ukuran daerah tabrakan data. Sama seperti sebuah bridge, switch dapat mengaturakhir data akan dikirimkan.

4. Router

 
 Router adalah perangkat jaringan yang mampu melewatkan satu pakey data dari satu network ke network yang lain. Router menggunakan IP address sebagai dasar keputusannya untuk melewat kan sebuah paket data.

Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.

5. Bridege
Disaat muncul kemacetan data pada transmisi maka digunakanlah bridge sebagai alat bantu untuk membuat saluran baru agar data dapat dibagi . berbeda dengan HUB dan repeater , bridge dapat menentukan tujuan akhir dari pengiriman data karena mampu bekerja pada lapisan OSI data link.
Bridge merupakan perangkat jaringan yang lebih cerdas dari pada repeater dan hub. Kekurangan dari bridge adalah tidak bisa memblokir paket broadcast layer 2. Bridge membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan. Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

6. Kabel LAN
Kabel LAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan yang jarak jangkauannya tidak terlalu jauh. 

7. Kabel WAN
Kabel WAN dipakai untuk menghubungkan perangkat jaringan dari suatu tempat ke tempat lain.
8. Modem

Modem merupakan singkatan dari Modulator. Modem digunakan sebagai alat untuk mengubah data dari bentuk sinyal analog atau sebaliknya dari analog ke digital. Modem dihubungkan ke komputer dengan menggunakan sebuah interface. Interface modem terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Plugs
- Soket
- Pin
- Dan, kabel.
- See more at: http://rizkytugaskkpi.blogspot.com/2015/08/pengenalan-perangkat-jaringan-komputer.html#sthash.LY6y6fT2.dpuf

Jenis-Jenis Topologi Jaringan Komputer dan Kelebihan Kekurangannya





Macam-macam topologi jaringan komputer

1. Topologi Bus


Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan menggunakan T-Connector. Untuk memaksimalkan penggunaan jaringan ini sebaiknya menggunakan kabel Fiber Optic karena kestabilan resistensi sehingga dapat mengirimkan data lebih baik.

Kelebihan Topologi Bus :
1. Mudah untuk dikembangkan
2. Tidak memerlukan kabel yang banyak
3. Hemat biaya pemasangan

Kelemahan topologi bus :
1. Tidak stabil, jika salah satu komputer terganggu maka jaringan akan terganggu
2. Tingkat deteksi kesalahan sangat kecil
3. Sulit mencari gangguan pada jaringan
3. Tingkat lalu lintas tinggi / sering terjadi antrian data
4. Untuk jarak jauh diperlukan repeater

2. Topologi Ring
Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token, Token berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya. seluruh komputer akan menerima setiap signal informasi yang mengalir, informasi akan diterima jika memang sudah sesuai dengan alamat yang dituju, dan signal informasi akan diabaikan jika bukan merupakan alamatnya sendiri. Dengan kata lain proses ini akan berlanjut terus hingga sinyal data diterima ditujuan.

Kelebihan :
1. Tidak menggunakan banyak kabel
2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah
3. Mudah instalasi
4. Tidak akan terjadi tabrak data
5. Mudah dirancang

Kekurangan :
1. peka kesalahan jaringan
2. Sulit untuk dikembangkan
3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data dapat terganggu

3. Topologi Star

Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan Hub, dimana fungsi dari Hub ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi.

Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2. Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
3. Mudah melakukan control
4. Tingkat keamanan tinggi
5. Paling fleksibel

Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan jaringan lambat
3. Jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat
4. Jaingan memakan biaya tinggi
5. Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan

4. Topologi Tree

Topologi tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan 1 topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral.
Pada jaringan ini memiliki beberapa tingkatan simpul yang ditetapkan dengan suatu hirarki, gambarannya adalah semakin tinggi kedudukannya maka semakin tinggi pula hirarki-nya. Setiap simpul yang memiliki kedudukan tinggi dapat mengatur simpul yang memiliki kedudukan yang rendah. Data dikirim dari pusat simpul kemudian bergerak menuju simpul rendah dan menuju ke simpul yang lebih tinggi terlebih dahulu.
Topologi tree ini memiliki kelebihan dan kelemahan yang sama dengan topologi star antara lain :

Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2/ Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
3. Mudah melakukan control

Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Sering terjadi tabrakan data
3. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan terganggu juga
4. Cara kerja lambat

5.Topologi  Mesh / Jala


Topologi Mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya.

Kelebihan :
1. Dinamis dalam memperbaiki setiap kerusakan titik jaringan komputer
2. Data langsung dikirimkan ke tujuan tanpa harus melalui komputer lain
3. Data lebih cepat proses pengiriman data
4. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer tidak akan mengganggu komputer lainnya

Kekurangan :
1. Biaya untuk memasangnya sangat besar.
2. Perlu banyak kabel
3. Perlu banyak port I/O , setiap komputer diperlukan n-1 port I/O dan sebanyak n(n-1)/2 koneksi. Misalnya ada 4 komputer maka diperlukan kabel koneksi sebanyak 4(4-1)/2 =6 kabel dan memerlukan 4-1 = 3 port.
4. Proses instalasi sulit dan rumit

6. Topologi linear

Topologi ini merupakan perluasan dari dari topologi bus dimana kabel utama harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector. Topologi tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58.

Kelebihan :
1. Sederhana jaringannya
2. Hemat kabel
3. Mudah untuk dikembangkan

Kekurangan :
1. Deteksi kesalahan sangat kecil
2. Keamanan kurang terjamin
3. Lalu lintas data tinggi
4. Kecepatan transfer tergantung kepada jumlah pengguna, kecepatan turun jika jumlah pemakai bertambah
- See more at: http://rizkytugaskkpi.blogspot.com/2015/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html#sthash.9i8dB96u.dpuf